Jumat, 15 September 2017

MAKALAH TUTUPNYA VANS DI INDONESIA

MAKALAH KASUS VANS DI INDONESIA

Nama               : Mia Eka  Wulandari
NIM                 : 1710111041
Mata Kuliah     : Pengantar Manajemen (Dra.Fitri Yetti,MM)

BAB I
1.1  PENDAHULUAN

Penerimaan pendapatan yang tidak merata di berbagai wilayah di Indonesia merupakan suatu hal yang harus diperbaiki oleh pemerintah.Hal ini terlihat dari masih banyaknya kesenjangan social yang ada di masyarakat. Harga kebutuhan sandang dan pangan yang meningkat juga menambah penderitaan masyarakat  berpendapatan rendah. Oleh karena itu, daya beli masyarakat terhadap kebutuhan Primer dan sekunder juga makin berkurang.
Kebutuhan sekunder yang akhir-akhir ini menjadi tren di kalangan anak muda sekarang yaitu sepatu sneakers.Vans merupakan salah satu perusahaan brand sepatu ternama yang berasal dari Amerika Serikat. Awalnya perusahaan yang berdiri tahun 1966 itu hanya perusahaan kecil yang didirikan oleh Paul Van Doren bersama tiga temannya. Kini perusahaan tersebut sudah menjadi perusahaan besar walaupun sempat mengalami kebangkrutan.
Di Indonesia, khususnya di Kota Jakarta, sepatu Vans tidak hanya di pakai oleh para skater, tetapi juga oleh personil band dan sneaker freak (orang yang hobi mengoleksi sepatu) . Di Indonesia sepatu ini termasuk barang langka, karena tidak memiliki toko resmi . Namun, ada beberapa toko yang menjual produk Vans, mulai dari sepatu , pakaian , dan aksesoris dengan harga yang lebih mahal karena harus memesan di luar negeri.
Dari awal kemunculannya sampai sekarang, Vans tidak pernah ketinggalan tren, walaupun modelnya selalu klasik,Vans tetap menjadi barang yang selalu di buru .
Distributor Vans di Indonesia saat ini sedang mengalami krisis internal. Banyaknya hutang menyebabkan distributor Vans harus gulung tikar. Hal ini didasari oleh manajeman pemasaran dan pemasaran stratejik yang dikelola kurang baik oleh pihak distributor.


BAB II
1.2  LANDASAN TEORI

Pengertian Manajemen Pemasaran

 

Manajemen Pemasaran adalah merupakan alat analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan target pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan utama perusahaan yaitu memperoleh laba.

Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut para Ahli

 

·         Manajemen Pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler, 1980).
·         Manajemen Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, berkembang, dan mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta & Handoko, 1982).
·         Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian program yang di design untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran, untuk mencapai tujuan perusahaan (Kotler & Amstrong)
·         American Marketing Association, menterjemahkan pemasaran sebagai berikut: Pemasaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai. Defenisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran.
·         Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management Analysis, Planning, and Control, mendefinisikan pemasaran secara lebih luas, yaitu: Pemasaran adalah: Suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk dan nilai dengan individu dan kelompok lainnya.
·         Definisi Pemasaran menurut William J. Stanton adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Konsep Manajemen Pemasaran

Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut.
Secara definitif dapat dikatakan bahwa: Konsep Pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (Stanton, 1978).

Elemen Penting dalam Konsep Pemasaran:
·                     Market oriented berorientasi pada keinginan Konsumen
·                     Penyusunan kegiatan pemasaran secara terpadu
·                     Pencapaian tingkat kepuasan Konsumen
Konsep Manajemen pada hakikatnya mencakup upaya dan strategi yang ditempuh manajemen dalam rangka untuk mencapai tingkat kepuasan konsumen.

Beberapa istilah yang sangat penting dalam konteks pemasaran 

1.      Produk (barang, jasa, ide); Segala hasil kerja manusia yang dapat ditawarkan kepada manusia lainnya baik berupa barang, jasa atau ide. Konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu terbaik, kinerja terbaik dan sifat terbaik sehingga perusahaan harus memfokuskan diri pada perbaikan produk yang terus menerus, menyukai produk yang mudah diperoleh dan sangat terjangkau karenanya manajemen harus berfokus pada perbaikan efisiensi produksi dan distribusi.
2.      Nilai; Perkiraan konsumen atas suatu produk untuk kepuasan mereka, apa yang dirasakan / diinginkan, perbedaan antara nilai yang dinikmati pelanggan karena memiliki serta menggunakan suatu produk dan biaya untuk memiliki produk tersebut.
3.      Biaya; Harga yang harus dibayar konsumen atas produk yang dikonsumsi
4.      Kepuasan; Seberapa puas konsumen atas produk yang mereka konsumsi (kesesuaian antara harapan dan kenyataan), Kepuasan (customer satisfaction): tingkatan dimana kinerja yang dirasakan (perceived performance) poduk akan sesuai dengan harapan seorang pembeli atau tidak
5.      Pasar; Tempat yang berisi semua pelanggan potensial yang berniat untuk transaksi terhadap suatu produk.

Perencanaan Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran (Marketing Strategy) adalah proses menentukan target pasar dengan strategi bauran pemasaran yang terkait dimana:
1.      Target Market; adalah sekelompok pelanggan homogen atau pasar yang ingin dilayani permintaannya oleh perusahaan.
2.      Bauran Pemasaran (Marketing Mix); adalah variabel-variabel yang disusun oleh perusahaan dalam rangka untuk memuaskan target market tersebut. Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yaitu : produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem saluran distribusi. Variabel-variabel marketing mix ini dapat dipakai sebagai dasar untuk mengambil suatu strategi dalam usaha mendapatkan posisi yang sangat strategis dipasar.

     
BAB III
1.3  PENJABARAN KASUS
Penutupan Toko Vans di Indonesia

      Kasus Vans memang masih kurang familiar bagi beberapa orang Indonesia yang khususnya tidak bisa menggunakan teknologi. Hal ini dikarenakan, kasus vans tidak disiarkan langsung di program berita baik televisi swasta maupun nasional. Berbeda dengan kasus Nike yang sudah bukan rahasia umum lagi. Namun, bagi orang-orang yang suka berselancar di dunia maya, kasus Vans sudah seperti jamur yang sudah merajaela kemana-mana. Bahkan social media diramaikan dengan hastag #savevansindonesia.
      Penyebab tutupnya vans di Indonesia adalah hadirnya kabar bahwa PT Gagan indonesia yang menjadi distributor dinyatakan pailit alias bangkrut. PT Gagan Indonesia, distributor produk fesyen multinasional menerima status pailit atau bangkrut dariPengadilan Niaga JakartaPusat lantaran menemui kesepakatan antara pihaknya dengan kreditur mengenai Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
            Gagan yang merupakan distributor berbagai merek fesyen seperti Adidas.Bebe,Promod,Ted Baker dan Quiksilver termasuk vans ini isebut memiliki hutang kepada sekitar 50 kerditur sebanyak Rp 281,41 miliar. Di kutip dari kontan.co.id, Gagan Indonesia akan membayar hutang-hutangnya tersebut dengan mengklasifikasikan kreditur menjadi dua, yakni kreditur yang memiliki tagihan hingga Rp 100 miliar dan kreditur dengan tagihan di atas Rp 100 miliar.Untuk kreditur yang memiliki tagihan hingga Rp 100 miliar akan dilunasi selama 20 tahun dengan dua graceperiod.Sementara, kreditur dengan tagihan di atas Rp 100 miliar akan dibayar selama 30 tahun dengan tiga graceperiod.
Adapun pihak yangmenjadi kreditur Gagan Indonesia antara lain RSH Holdings sebesar Rp 201,34 miliar, PT Adidas Indonesia Rp 13,31 miliar, PT Quiksilver Indonesia Rp 7,05 miliar, dan Bank Standrad Chatered Indonesia sekitar Rp 28 miliar.Menurut para kreditur, tawaran tersebut cukup lama dan tidak realistis. Gagan dinilai enggan mencari investor baru untuk melanjutkan usaha dan hanya mengandalkanaset perusahaan.Padahal, total aset perusahaan diketahui hanya senilai Rp 80,3 miliar, dengan rincian Rp 51,21 miliar berupa barang inventori dan Rp 3,17 miliar berupa piutang.
Kabar Vans pailitnya PT Gagan Indonesia sebagai distributor membuat merek-merek yang menjadi mitranya dikabarkan akan menutup gerainya di Indonesia. Salah satunya adalah Vans.Beberapa gerai Vans di Jakarta, seperti di Pondok Indah Mall 2, Plaza Senayan, Mall Kelapa Gading, dan Grand Indonesia telah resmi ditutup. PantauanMarketeers.com, gerai Vans di Kota Kasablanka juga sudah tutup.Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak Vans, apakah akan mencari mitra bisnis ritel baru atau memilih untuk tidak memiliki gerai offlinedi Indonesia.Sampai berita ini diturunkan, akun resmi media sosial Twitter @VansOfficialID dan Instagram @Vans.Indo sejak 9 Mei 2017 tidak memberikan kabar terbaru kepada para pengikutnya. Hal tersebut semakin memperkuat dugaan para Vans Head(sebutan para penggemar Vans) bahwa mereksneakerstersebut akan mengakhiri bisnisnya di tanah air.
Publik yang bertanya-tanya dan menyayangkan kabar tersebut menunjukkan bahwa Vans memiliki advokasi merek yang kuat khususnya bagi konsumen muda. Meskihadir sejak tahun 1966, Vans sampai saat ini masih dapat menjadi merek sepatu yang relevan dengan kaum millennials.Merek ini lahir pada Maret 1966 oleh tangan sang pendiri Paul Van Doren yang membangun perusahaan sepatu bernama Van Doren Rubber Co. Sejak awal berdiri, Vans diposisikan sebagai merek sepatu dan pakaian untuk paraskater, snowboarder, pesepeda BMX, maupun peselancar.Vans mengalami masa kejayaan pada dasawarsa tahun 70an hingga awal 80an lantaran penjualannya yang melesat.
Namun memasuki tahun 1983, Vans terbelit masalahinternal yang membuat mereka tidak mampu mengatasi utang. Perusahaan saat itu terpaksa berganti status menjadi “Perusahaan Bangkrut”.Akan tetapi, lima tahun kemudian atau pada tahun 1988, Vans keluar dari belenggu utang dan melelang sahamnya kepada perusahaan investment banking. Semenjak itu, Vans kembali berjaya sebagai merek fesyen dunia.Kini, publik tengah menunggu apakah Vans benar-benar akan tutup di Indonesia. Jika itu benar terjadi, hengkangnya Vans bukan menjadi kejadian perdana di tanah air. Sebelumnya, merek sepatu MacBeth juga menutup seluruh tokonya di Indonesia setelah pemilik tunggalnya menjual seluruh saham.Di sisi lain, adabrand yang memilih untuk menarik penjualan produknya dari distributor yang pailit. Seperti yang dilakukan merek Quiksilver yang membentuk perusahaan PT Quiksilver Indonesia, dan memutus hubungan kerja sama dengan PT Gagan Indonesia.

BAB IV
1.4  KESIMPULAN

1.      kasus Vans terjadi karena kurangnya promosi dari pihak distributor kepada konsumen baik melalui media cetak maupun media digital. Terkait karena tidak adanya promosi, konsumen pun tidak tahu apa saja sepatu model terbaru yang dikeluarkan oleh Vans. Sehingga mereka pun tidak tertarik untuk membeli.
2.      Maraknya barang-barang tiruan atau kw yang menyerupai sepatu merek Vans dengan    harga yang lebih murah dari aslinya.
3.      Berkembangnya shopping online di Indonesia berdampak pada hasil penjualan PT Gagan selaku pihak distributor.

BAB V
PENUTUP
Daftar Pustaka

http://m.tribunnews.com/lifestyle/2017/06/03/maaf-semua-toko-vans-


Dimohon untuk mencantumkan sumber saat mengcopy.kelebihan hanya milik Allah SWT dan kelemahan milik kita sebagai umat manusia .terima kasih sudah mengunjingi blog saya :)


1 komentar:

 CHAPTER  5 CAREER PLANING Apa itu Career Planing atau Perencanaan karir ? merupakan proses sistematis dimana seseorang memilih tujuan kari...